HERALDKALTIM.ID – Partai Demokrat rupanya masih setengah hati mendukung pasangan Capres-cawapres Prabowo-Gibran. Sementara, Demokrat sudah bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), setelah memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan.
Mantan Sekjen Demokrat, Marzuki Alie menyampaikan, dari struktur partai di Demokrat masih terbagi dukungan dari koalisi sebelumnya, yakni Koalisi Perubahan. Dia bilang, yang solid sekarang ada pada level pimpinan.
“Karena dari strukturnya itu, yang bisa solid ya dari keputusan pimpinan. Tetapi, para pendukung yang tadinya menentukan pilihan kepada sosok Presiden (Koalisi sebelumnya), begitu berubah ini belum tentu akan pindah juga (ke koalisi saat ini),” ujarnya dalam Podcast TRUST Podcast, dikutip di Herald, Jumat 1 Desember 2023.
Mantan Ketua DPR RI itu juga menyatakan, yang dipilih adalah figur Capres Prabowo-Gibran, bukan SBY sebagai Capres. Sehingga kader bisa saja berbeda pilihan.
Apalagi Marzuki menambahkan, Demokrat pernah melekat dari koalisi perubahan yang juga sedari dulu menjadi oposisi, dan ingin perubahan.
“Karena sekarang partai mendukung ke sana (Prabowo-Gibran). Berapa persen struktur di partai, kan kecil sekali. Pengaruh keterpilihannya pak Prabowo tak akan besar,” jelasnya.
Marzuki juga menjawab soal baliho Demokrat yang tak memasang wajah Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dukungannya.
“Mungkin belum sempat di pasang. Dulu kan tentu masih baru belum ada pasangan kan dulu kan hanya pak Prabowo. Saya kira kedepannya satu pasangan, saya yakin begitu,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal menyampaikan, memang secara survei, pendukung Prabowo-Gibran di partai Demokrat masih kurang dibandingkan dengan Anies yang sebelumnya berkoalisi.
“Beberapa kekuatan visioner di Demokrat menginginkan misi perubahan ini dilanjutkan. Saya jawabannya ini baru saya liat,” ucapnya.
Menurut survei Trust Indonesia, elektabilitas partai Demokrat 7,1 persen. Dalam konteks pemilihan Capres 34 persen, kader Demokrat memilih Anies 34 persen, kemudian AHY 12,2 persen lalu yang memilih Prabowo hanya 14,7 persen. (war/han)